Walaupun baru-baru ini mengalami peristiwa perampokan koleksi permata mahkota milik keluarga kekaisaran Perancis dan sempat ditutup, namun nyatanya museum Louvre tetap memancing kunjungan wisatawan yang sangat tinggi. Museum yang terletak di jantung kota Paris, Perancis, ini memang menjadi salah satu destinasi wajib kunjung, dan selalu dibludaki antrian. Alasannya, tentu karena ia menyimpan koleksi-koleksi seni yang sangat bernilai, termasuk lukisan legendaris Monalisa.
Menurut laporan resmi, museum Louvre menerima 8,7 juta orang tahun 2024 dan meningkat menjadi 8,1 juta pasca kejadian perampokan itu. Fakta ini menegaskan bahwa museum berusia dua abad ini kian diminati. Namun tentu saja, faktor keamanan dan kenyamaan menjadi taruhannya.
Oleh karena itu, pihak pengelola museum mengumumkan akan menaikkan harga tiket. Tak tanggung-tanggung, dari semula 17 Euro naik menjadi 32 Euro, atau melonjak 45%. Namun kenaikan tarif tiket ini rupanya tidak berlaku untuk semua kalangan. Bagi pengunjung dari wilayah negara-negara Uni Eropa tetap berlaku harga normal. Sedangkan 32 Euro dikenakan bagi negara-negara di luar itu, termasuk Amerika Serikat, Cina, dua negara yang mengirim wisatawan terbanyak ke museum tersebut.
Kenaikan sebesar 45% ini diperkirakan akan meningkatkan pendapatan tahunan museum Louvre hingga €20 juta, dan akan digunakan untuk mendanai perbaikan struktural museum. Penerapan tarif baru ini rencananya akan dimulai tanggal 14 Januari 2026 mendatang, dan pihak pengelola yakin antrian pengunjung masih akan padat.
