Zaanse Schans, destinasi wisata terkenal di Belanda yang popular dengan kincir-kincir anginnya, membuat kebijakan baru yang mengejutkan, yakni memungut tiket masuk dari pengunjung. Desa ini memang selalu jadi incaran, karena keunikan dan ciri khasnya yang sangat mencolok. Selama ini, pengunjung tidak dikenakan tarif atau dipungut karcis apapun, alhasil tiap tahun Zaanse Schans menerima sekitar 2-3 juta wisatawan.
Adapun dewan desa menyebutkan alasan kenapa dikenakan tarif bagi pengunjung. Di antaranya karena jumlah pengunjungnya terlalu banyak untuk sebuah desa kecil dengan populasi penduduk hanya 100 orang. Oleh sebab itu sejak pertengahan tahun 2025 ini setiap pengunjung dari luar wilayah dikenakan biaya masuk sebesar €17,50 ($20,50; £15) untuk mencoba mengontrol jumlah pengunjung.
Sesungguhnya sangat jarang sebuah komunitas desa di Belanda mengambil langkah demikian, apalagi Zaanse Schans bukan hanya menawarkan bangunan semata tapi juga lansekap perairan khas Belanda yang terbuka. Adapun alasan lainnya disebutkan bahwa para pengunjung mengira desa ini tidak dihuni oleh warga dan menyangka boleh keluar masuk dengan bebas ke rumah-rumah warga di sana.
Marieke Verweij, seorang pengurus desa mengatakan; “pengunjung sering tidak tahu bahwa orang tinggal di sini, jadi mereka masuk ke kebun warga, masuk ke rumah warga, buang air kecil di kebun mereka, mengetuk pintu, mengambil foto, dan menggunakan tongkat selfie untuk mengintip ke dalam rumah. Jadi sama sekali tidak ada privasi.” Dewan berencana menggunakan pungutan dari pengunjung untuk pemeliharaan kincir angin dan pembangunan infrastruktur baru. Misalnya, toilet baru.
