Hotel Jayakarta di Jalan Labu, kawasan Hayam Wuruk, Jakarta, menjadi saksi peristiwa penting promosi pariwisata Kota Palembang untuk 2026. Acara Media Gathering ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Palembang, mengundang media daring, kreator konten, dan influencer untuk mengenal lebih dekat program besar ini.
Fokus utama acara adalah memperkenalkan “Charming Events of Palembang 2026”, kalender wisata yang diharapkan menjadikan Palembang kota destinasi yang hidup sepanjang tahun, dengan kegiatan yang merentang dari festival budaya, olahraga, musik, kesenian, kuliner, hingga MICE.
Acara dipandu oleh Bapak Drs. Fahmi Fadhillah, ST., MT., Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Kota Palembang, sehingga suasana hangat sejak awal membuka ruang bagi diskusi santai tapi fokus.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Bapak M. Irman, S.STP., M.Si., menyampaikan bahwa dari total 135 rangkaian event sepanjang 2026, ada sepuluh acara unggulan yang dipersiapkan sebagai magnet wisatawan sekaligus penggerak ekonomi lokal. Berikut rinciannya:
- Festival Perahu Bidar Tradisional — perahu tradisional khas Palembang di Sungai Musi.
- Festival Sriwijaya — menonjolkan warisan sejarah Kerajaan Sriwijaya.
- Ampera Tourism Run — lomba lari dengan rute ikonik Jembatan Ampera.
- Ziarah Kubro — kegiatan religi dan ziarah ke makam ulama/aulia di Palembang.
- Cap Go Meh Pulau Kemaro — perayaan budaya Tionghoa di Pulau Kemaro.
- Gemilang Palembang Raya — festival kota yang menonjolkan kebanggaan lokal.
- Sriwijaya Lantern Festival — festival lentera/lampion yang menerangi malam Palembang.
- Pemilihan Bujang Gadis Palembang — kontes pemuda dan pemudi lokal.
- Festival Kuliner Halal Nusantara — festival kuliner halal dengan cita rasa Nusantara.
- Festival Pesona UMKM — acara baru untuk memberdayakan pelaku UMKM lokal.
Dua acara unggulan, Festival Perahu Bidar Tradisional dan Festival Sriwijaya, bahkan masuk nominasi Karisma Event Nusantara 2026 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Target ambisius pun dipatok: 2,3 juta wisatawan dan potensi PAD sektor pariwisata mencapai Rp 366 miliar. Irman menekankan bahwa 135 event ini diharapkan memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal, termasuk UMKM, toko suvenir, dan pelaku usaha pariwisata lainnya.
Diskusi Santai tapi Berwarna
Sesi diskusi menjadi hidup ketika beberapa peserta berbagi perspektif dan menyoroti pentingnya melibatkan Gen Z, yang mencari pengalaman interaktif dan “Instagrammable”. Festival lampion atau Ampera Tourism Run, misalnya, bisa dikemas agar lebih menarik generasi muda melalui konten digital kreatif.
Pembicaraan beralih ke kuliner khas Palembang. Empek‑empek, kapal selam, lenjer, hingga pempek kreatif menjadi sorotan utama, sebagai daya tarik wisata kuliner yang autentik. Beberapa peserta bahkan bercanda ingin mencoba semua varian sebelum festival dimulai.
Suasana makin hangat ketika salah seorang peserta dari Palembang yang hadir berbagi insight soal budaya lokal, kebiasaan warga, dan tips pengalaman wisata yang autentik. Kehadirannya menambah warna, sekaligus mengingatkan bahwa pariwisata bukan sekadar event, tapi cerita manusia di balik kota, termasuk menikmati kuliner lokal di atas perahu di sungai Musi.
Menutup Acara
Acara gathering ditutup dengan makan siang bersama. Para undangan berdiskusi santai, bertukar ide, dan merencanakan kolaborasi ke depan, termasuk bagaimana Gen Z, influencer, dan media bisa membantu mempromosikan 135 event Palembang 2026.
Dengan peluncuran kalender 135 event ini, Palembang menegaskan posisinya sebagai kota yang dinamis, penuh gerak, dan siap dikenal sebagai destinasi pariwisata berbasis pengalaman, relevan sepanjang tahun, serta memberdayakan masyarakat lokal.
